Pencarian

Rabu, 06 Agustus 2008

+ Buang Lemak

Penampilan yang memuaskan menunjukkan keanggunan dan kelembutan yang sederhana. Apalagi punya tubuh ramping dan sehat, anda tampil kuat secara fisik, emosional dan spiritual.

Anda mau tampil oke? Setiap wanita mendambakan tubuh seperti itu. Tapi, bagaimana pandangan wanita yang punya tubuh gemuk? Apakah mereka berdiam diri saja?

Tentu tidak jawabannya. Baru-baru ini, para ahli kesehatan Indonesia menggunakan teknologi Health Technology Assesment (HTA), Liposuction tumescent.

Teknologi ini aman digunakan bisa mengurangi lapisan lemak dalam tubuh yang secara resmi dikeluarkan Depkes, tahun lalu.

“Liposuction atau bedah-sedot-lemak adalah salah satu cara mengurangi lapisan lemak dibagian anggota tubuh tertentu. Misalnya perut, paha, lengan, dan lain-lain.

Tekniknya, membuat lubang kecil pada kulit dan mengeluarkan lemak dengan tenaga vakum (sedot). Yang menjadi tujuan utama orang melakukan liposuction adalah body contouring yaitu membuang lemak pada bagian tubuh yang tidak diinginkan.

”Bentuk tubuh secara kosmestis lebih baik. Ideal sesuai keinginan pasien.” kata Dr. Irma Bernadette, SpKK, Divisi Dermatologi Kosmetik FKUI/RSCM.

Umumnya orang yang melakukan liposuction punya bentuk tubuh lebih baik. Berat badannya berkurang.

”Volume lemak yang dikeluarkan 5 – 10 liter,” katanya. Jadi lemak yang telah dikeluarkan dari tubuh, tidak dapat kembali lagi di tempat serupa.

Sekalipun ada beberapa macam teknik yang digunakan dalam praktiknya, katanya, teknik yang paling aman digunakan adalah bius lokal tumusnya dan kamula tumpul, baik dengan mesin maupun sempirit (syringe). Sebab teknik anestesi lokal menggunakan volume besar dari solusi bahan anesti, yang diencerkan untuk menghasilkan sewwling dan firmness pada lemak subkutan sebagai target area.

Apakah bedah sedot lemak berbahaya?

Setiap tindakan memiliki risiko. Bahaya setiap operasi adalah infeksi dan perdarahan. Keduanya dapat dihindarkan dengan cara melakukan liposuction di ruang steril. Sebelum tindakan dilakukan pemeriksaan darah/laboratorium sebelum operasi.

Untuk mengurangi risiko operasi. Liposuction dapat dilakukan pembiusan lokal, menggunakan teknik pembiusan (anestesi) ”pengembangan jaringan” (tumescent).

Cara ini ditemukan oleh Dr. Jeffrey Klein, doker kulit (dermatologis) dari AS yang membuat revolusi liposuction sehingga menjadi salah satu tindakan bedah kosmetik yang relatif aman.

”Persiapan cukup, dokter yang bertanggung jawab, risiko operasi akan relatif kecil. Statistik menunjukan liposuction tidak lebih berbahaya dibanding operasi kosmetik lain,” kata Irma.

Ada beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat dari liposuction, yaitu kulit tidak rata, hematoma (timbunan darah yang dapat membuat kulit donor mati), seroma, intravenous fluid overload (pulmonary edema), toksisitas dari lidokain, perforasi (hampir tidak pernah terjadi pada pembiusan lokal), dan fat emboli.

Sebelum melakukan liposuction, ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, jangan melebihi dosis maksimal lidokain. Karena pemberian dosis yang berlebihan akan menyebabkan toksisitas. Kedua, batasi volume aspirat (cairan + lemak) yang keluar dari tubuh tidak lebih dari 2.000 cc per prosedur.

Aman, Buang Lemak Yang Berlebih

Perkembangan dan kemajuan bedah sedot lemak tidak terlepas dari peranan dr. Jeffry Klein dan dr. Patrick Lilis yang mengembangkan teknik Tumescent pada tahun 1985.

Teknik ini menjadikan tindakan bedah sedot lemak merupakan tindakan bedah yang relatif aman. Di Indonesia, tindakan bedah sedot lemak dilakukan pada tahun 1980, namun pada saat itu masih kurang populer karena banyak menimbulkan komplikasi.

Namun sering kemajuan teknologi dan peralatan medis, tindakan bedah sedot lemak sekarang merupakan salah satu tindakan bedah kosmetik yang paling aman.

Bedah sedot lemak atau liposuction pada hakekatnya adalah suatu jenis tindakan operatif yang bertujuan membuang tumpukan lemak yang berlebih pada satu atau beberapa bagian tubuh,” ungkap Dr. Irma Bernadette, SpKK, Divisi Dermatologi Kosmetik FKUI/RSCM.

Irma menjelaskan, walaupun ada beberapa jenis liposuction, namun teknik tumesen liposuction (bedah sedot lemak) adalah yang paling aman digunakan. Sebab teknik tersebut banyak mendatangkan keuntungan bagi pasien dibandingkan teknik kanula dan tenaga sedot.

Keuntungan-keuntungan apa saja yang didapat dari teknik tumesan :

  • Darah yang keluar lebih sedikit.
  • Tidak perlu infus pengganti cairan tubuh.
  • Risiko infeksi berkurang, karena lidoakin adalah bakteriostatik, jadi tumesen berfungsi memperbesar area yang dikerjakan, sehingga pengerjaan liposuction lebih mudah dari hasil lebih rata.
  • Vasokonstriksi mengurangi absorpsi lidoakin sestematik.
  • Ephinerphine dapat meningkatkan ouput kardiak, sehingga mempercepat ekskresi lidoakin dari dalam tubuh.
  • Durasi pembiusan bisa sampai 24 jam.
  • Lidokain dapat diberikan dalam dosis per kg berat badan lebih tinggi.

”Pada setiap pembedahan termasuk liposuction, kematian juga dapat terjadi. Penyebab utamanya adalah anesthetic death (terutama bius total), thromboemboli dan keadaan umum atau membuang banyak lemak dalam satu saat,” kata Irma.

Wanita cenderung Timbun Lemak di Bokong

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat penimbunan lemak tubuh berlebihan.

Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan, dan fungsi lainnya.

Perbandingan normal antara lemak tubuh dan berat badan adalah 25-30 persen pada wanita dan 18-23 persen pada pria.

Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30 persen dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25 persen disebut obesitas.

Seseorang yang memiliki berat badan 20 persen lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap obesitas.

Ada tiga kelompok obesitas

Pertama, obesitas ringan : kelebihan berat badan antara 20-40 persen.

Kedua, obesitas sedang : kelebihan berat badan antara 41-100 persen .

Ketiga, obesitas berat : kelebihan berat badan > 100 persen.

Obesitas berat ditemukan sebanyak 5 persen dari antara orang-orang yang gemuk. Perhatian tidak hanyak ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh.

Sementara pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.

Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi, hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada bebeapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.

Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami sebagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.

Untuk membedakan kedua gambaran terebut, ditemukan cara menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu menghitung rasio pinggang dengan pinggul.

Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sendangkan pinggul diukur pada tiik yang terlebar, lalu ukuran pinggang dibagi ukuran pinggul.

Ukuran pinggang wanita 87,5 cm dan ukuran pinggul pria 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76.

Wanita dengan rasio pinggang : pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang : pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel. (CR-TIO).

Tidak ada komentar: